Rabu, 13 Juni 2012

Memenuhi Ibadah Haji dan Umroh Murah bahkan Gratis dengan Cara Menanam Pohon















Memenuhi Ibadah Haji dan Umroh Murah bahkan Gratis dengan Cara Menanam Pohon
Hasil kerjasama antara :
  
Labbaik Allahumma Labbaik…Labbaika la syarika laka labbaik....
Hati pun tergetar manakala terdengar lantunan dzikir yang berkumandang….
Mengagungkan kebesaran-Mu tiada hentinya….
Kami rindu panggilan-Mu Ya Rabb….
Kami rindu menjadi ‘tamu’-Mu….
Raih Kami Ya Rabb….untuk Menuju Tanah Suci….
Meraih Kebahagiaan Dunia dan Akhirat
Keutamaan Haji dan Umroh
  • Memenuhi panggilan Allah SWT
  • Menjadi tamu kehormatan Allah SWT
Orang yang pergi di dalam sabilillah, orang yang haji dan orang yang umroh itu menjadi tamu Allah, Allah telah memanggil mereka mendatanginya dan mereka meminta kepada Allah, maka Allah akan memberi pada mereka.
(HR. Ibnu majah fi kitabil manasik)
Berdo’a di Tempat dan pada Waktu Mustajab
  • Al Multazam
  • Di belakang maqam Ibrahim
  • Sa’i Safa Marwa
  • Wukuf di Arafah
Mendapat Pahala yang Berlipat Ganda
  • Shalat di Masjidil Haram sama dengan 100.000 kali shalat di luar Masjidil Haram
  • Sholat di Masjidil Nabawi sama dengan 1000 kali shalat di luar Masjidil Nabawi
Sekali shalat di masjid ku (nabawi) lebih utama daripada seribu kali shalat di masjid selainnya, kecuali masjidil kharom lebih utama daripada seratus ribu kali shalat di masjid lainnya.”(HR. Ibnu Majah)
Mendapat Ampunan Allah Atas Dosa-Dosa Sebelumnya (seperti bayi yang baru lahir)
  • Wuquf di arofah pahalanya semua dosanya di ampuni oleh Allah walaupun dosanya sebanyak hitungan pasir atau sebanyak hitungan tetesan hujan dari langit atau dosanya sebanyak buih di lautan. (Al-Hadist)
  • Mencukur rambut kepala ketika lukar itu setiap satu rambut yang dicukur pahalanya mendapat satu kebaikan dan dihapus satu kesalahan (HR. Thobroni wal bazzar)
Orang yang sudah menjalankan Haji dan Umroh dihilangkan kefakirannya (dicukupi kehidupannya)
Biaya Haji dan Umroh diganti berlipat ganda
  • Orang yang haji tidak akan pernah melarat sama sekali, di tanyakan kepada Jabir, apakah yg di maksud dengan al im aru? lalu Jabir menjawab : yang di maksud adalah melarat.” (HR. Thobroni)
  • Biaya dalam haji itu seperti biaya dalam sabilillah dilipat gandakan tujuh ratus kali lipat. (HR. Ahmad wa Thobroni)
Bertambah Keyakinan dan Keimanan
Karena telah melihat langsung tempat dan bangunan bersejarah yang diceritakan dalam Al qur’an dan Hadist
Bagi yang Mabrur, Tidak Ada Balasan Lain kecuali “SURGA”
Umroh sampai umroh berikutnya menghapus dosa di antara keduanya, dan tidak ada balasan bagi haji yang mabrur kecuali surga. (HR. Bukhori)

Cara Umum Memenuhi Ibadah Haji

Sabtu, 09 Juni 2012

TKI Harus Menabung untuk Masa Depan

Ilustrasi Menabung untuk masa depan (dok dari google.com)
“Setelah terima gaji, saya langsung kirim 700 ringgit (kira-kira 2 Juta Rupiah) ke kampung. 300 habis untuk hidup saya sebulan!”
Beberapa bulan terakhir ini saya mencoba memahami pola hidup teman-teman pekerja migran di Malaysia. Dalam bebeberapa bulan yang intensif ini juga saya menemukan persamaan karakter dan kebiasaan hidup antara pekerja migran asal Indonesia, Bangladesh dan Myanmar (tiga dari sekian banyak negara asal pekerja migran di Malaysia).

Karakter TKI di Malaysia

Berdasarkan pengamatan dan hasil tanya jawab sederhana yang saya lakukan setiap kali bertemu dengan teman-teman pekerja Indonesia ini adalah mereka merupakan manusia-manusia yang sangat haus akan sebuah perubahan dalam hidup mereka, itulah mengapa mereka rela meninggalkan tanah air mereka untuk mencari penghasilan yang lebih baik di negara orang (Kebetulan ketiga negara ini sama-sama belum bisa memberikan kesempatan pekerjaan dikarenakan berbagai alasan).
Kedua, banyak dari mereka mempunyai rasa tanggung jawab yang besar terhadap keluarga mereka, baik ke orang tua ataupun saudara saudari mereka. Hal ini dapat dilihat dengan pola hidup mereka yang sering memprioritaskan keluarga di tanah air dibanding kondisi kerja dan hidup mereka di Malaysia. Banyak pekerja Indonesia bahkan memilih untuk mengirim sebagian besar uang gaji mereka ke tanah air dan hidup sangat sederhana di Malaysia.
Karakter ketiga adalah, banyak dari pekerja kita di Malaysia mempunyai attitude atau sikap yang baik,baik terhadap orang lain (bersosial) dan juga attitude terhadap belajar. Artikel saya sebelumnnya yang berjudul ”Tidak ada kata terlambat untuk belajar, bahkan untuk TKI“menunjukan sikap yang positif terhadap pembelajaran diantara mereka. Bahkan ada juga dari mereka memilih lanjut untuk kuliah S1 di Universitas Terbuka (UT), seperti yang di beritakan kawan saya di artikel berjudul ”TKI: Menggali Harapan Bersama Universitas Terbuka“.

Pahlawan Devisa Yang Tidak Punya Tabungan

Ironisnya, dikarenakan keluguan, ketidaktahuan ataupun tidak adanya kerabat yang mengingatkan, karakter-karakter diatas dapat menjelma menjadi penghalang bagi POLA HIDUP MENABUNG pekerja-pekerja kita
Sebagai contohnya, mengirim uang tiap bulannya yang sudah menjadi tanggung jawab moral